Klaim bahwa mayoritas umat islam adalah Asya’irah bahkan kontradiksi.
Dalam sebuah keterangan dari kalangan Asya’irah bahwa mereka adalah mayoritas umat islam di dunia, sejak dahulu kala.
Maka kita dapat kontradiksi dengan pernyataan vonis kafir ulama asy'ariyah diatas yang dengan mudah menjatuhkan vonis kafir bahkan pada kalangan awam.
Yang terjadi dalam kenyataan mayoritas kaum muslimin beraqidah islam mengikuti fitrohnya sebagai manusia.
Kita dapati di berbagai tulisan di media, kata kata seperti : Allah diatas, yang diatas sana, tuhan yang diatas, Allah mencintai hamba nya, gusti mboten sare, Allah mengasihi kita
Itu semua kata kata yang lahir dari manusia bahkan bukan muslim, meyakini Allah diatas langit, Allah mencintai, Allah mengasihi menyayangi dst
Itu semua berlawanan dengan ajaran Asya’irah, bahwa Allah tidak boleh ditunjuk sesuai arah, karena menunjukkan butuh tempat dan itu sifat makhluk.
Juga Dalam ajaran Asya’irah, Allah tidak boleh disifati dengan sifat sifat makhluk. Seperti mencintai, mengasihi, karena itu semuanya sifat makhluk.
sifat tuhan menurut Asya’irah tetap, statis, bahkan tidak bergerak, sebuah teori keutuhan yang menginduk filsafat Yunani aristoteles, plato yang diteruskan kalangan mu'tazilah, jahmiyah kemudian diadopsi Asya’irah.
Mereka sama sama menolak sifat sifat Allah yang Allah tetapkan sendiri dalam ayat ayat kitabullah, mereka membuatnya syarat syarat zat sebagian tuhan, jika tidak sesuai syarat mereka maka itu bukan tuhan versi mereka.
Bedanya jahmiyah, mu'tazilah menolak seluruh sifat Allah. Ada juga menolak sebagian dan menolak sebagian seperti Asya’irah, Kullabiyyah, Maturidiyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar