Minggu, 22 Desember 2013

Ajaran Islam vs Acara Peringatan Peringatan

Peringatan momen tertentu, hari tertentu, mengesankan sekedar mengingat, sekedar membalas timbal balik atas sesuatu atau seseorang, dan sekadar sekedar lainnya yang itu semua dilakukan atas anggapan baik.peringatan momen juga tidak bersifat terus menerus dan dilakukan sehari hari.

Sesuai namanya, peringatan biasanya dilakukan setahun sekali atau lebih, tidak berupa rutinitas dan kontinyu. Ia juga sering cepat dilupakan dan harus diingatkan.

Inilah perbedaan nya peringatan peringatan tersebut dengan islam sebagai cara bersikap dan beramal, sebagai ibadah sesuai petunjuk allah dan contoh rasulullah sholallahu alaihi wasallam. dan peringatan peringatan itu dasarnya adalah anggapan baik.

Dalam islam tidak dikenal peringatan peringatan seremonial, seperti saat ini hari ibu, atau lainnya hari maulid nabi, isro mikroj, peringatan peringatan tahunan yang hanya diijinkan hanya id fitri dan adha.

ﻋَﻦْ ﺃَﻧَسٍﻗَﺎﻝَ: ﻗَﺪِﻡَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳْﻨَﺔَ ﻭَﻟَﻬُﻢْ ﻳَﻮْﻣَﺎﻥِﻳَﻠْﻌَﺒُﻮْﻥَ ﻓِﻴْﻬِﻤَﺎ، ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻣَﺎ ﻫَﺬَﺍﻥِ ﺍﻟْﻴَﻮْﻣَﺎﻥِ؟ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ: ﻛُﻨَّﺎ ﻧَﻠْﻌَﺐُ ﻓِﻴْﻬِﻤَﺎ ﻓِﻲﺍﻟْﺠَﺎﻫِﻠِﻴَّﺔِ. ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ: ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻗَﺪْ ﺃَﺑْﺪَﻟَﻜُﻢْ
ﺑِﻬِﻤَﺎ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ، ﻳَﻮْﻡَ ﺍْﻷَﺿْﺤَﻰ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ

Dari Anas bin Malikia berkata: Rasulullah datang ke Madinah dalam keadaan orang-orang Madinah mempunyai 2 hari yg mereka bermain-main padanya. Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam berkata: “Apa dgn 2 hari itu?” Mereka menjawab “Kami bermain-main padanyawaktu kami masih jahiliyyah.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “SesungguhnyaAllah telah menggantikannya utk kalian dgn yg lebihbaik dari keduanya yaitu Idul Adha dan Idul Fitri.” {Shahih HR. Abu Dawud no. 1004 dishahihkanoleh Asy-Syaikh Al-Albani}

Yang ada dalam islam, adalah keyakinan, tuntutan cara bersikap pada seseorang atau sesuatu, perbuatan dilakukan terus menerus dilandasi keikhlasan.

Berbakti kepada kedua orang tuamerupakan salah satu amal sholih yang mulia bahkan disebutkan berkali-kali dalamAl Quran tentang keutamaan berbakti pada orang tua. Alloh Ta’ala berfirman
ﻭَﺍﻋْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺸْﺮِﻛُﻮﺍ ﺑِﻪِ ﺷَﻴْﺌًﺎﻭَﺑِﺎﻟْﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ ﺇِﺣْﺴَﺎﻧًﺎ
“Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (An Nisa: 36).

Sehingga berbuat baik pada orang tua, itu perintah allah dan rosul nya,  tidak hanya sesekali, tapi terus menerus, berkata pun tdk boleh keras dan kasar.
ﻭَﻗَﻀَﻰٰ ﺭَﺑُّﻚَ ﺃَﻟَّﺎ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺇِﻟَّﺎ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻭَﺑِﺎﻟْﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِﺇِﺣْﺴَﺎﻧًﺎ ۚ ﺇِﻣَّﺎ ﻳَﺒْﻠُﻐَﻦَّ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﺍﻟْﻜِﺒَﺮَ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﺃَﻭْﻛِﻠَﺎﻫُﻤَﺎ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻘُﻞْ ﻟَﻬُﻤَﺎ ﺃُﻑٍّ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻨْﻬَﺮْﻫُﻤَﺎ ﻭَﻗُﻞْ ﻟَﻬُﻤَﺎﻗَﻮْﻟًﺎ ﻛَﺮِﻳﻤًﺎ
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jikasalah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalampemeliharaanmu, maka sekali-kalijanganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlahkepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana merekaberdua telah mendidik aku waktu
kecil.’” (Al Isro’: 23)

Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam juga telah menyebutkan besarnya keutamaan berbakti kepadaorangtua. Bahkan lebih besar dari jihad di jalan Allah'azza wa jall. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Ash-Shahihain, dari sahabat Abdullah ibnu Mas’ud,beliau berkata:
ﺳَﺄَﻟْﺖُ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ n: ﺃَﻱُّ ﺍﻟْﻌَﻤَﻞِ ﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ؟ ﻗَﺎﻝَ: ﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻋَﻠَﻰ ﻭَﻗْﺘِﻬَﺎ .ﻗَﺎﻝَ: ﺛُﻢَّ ﺃَﻱٌّ؟ ﻗَﺎﻝَ: ﺛُﻢَّ ﺑِﺮُّ ﺍﻟْﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ. ﻗَﺎﻝَ: ﺛُﻢَّ ﺃَﻱٌّ؟ ﻗَﺎﻝَ: ﺍﻟْﺠِﻬَﺎﺩُ ﻓِﻲﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ
Aku bertanya kepada Nabi, “Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku berkata, “Kemudian apa?” Nabimenjawab, “Berbakti kepada orangtua.” Aku berkata,“Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Kemudian jihad di jalan Allah.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Wahai saudaraku, Rosulullohmenghubungkan kedurhakaan kepada kedua orang tua dengan berbuat syirikkepada Alloh. Dalam hadits Abi Bakrah, beliau bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling besar ?” para sahabat menjawab, “Tentu.” Nabi bersabda,
“(Yaitu) berbuat syirik, duraka kepada kedua orang tua.” (HR. Al Bukhori)

Berkata Al-‘Aini, “Jika dikatakan bagaimana durhaka kepada orangtua berada di derajat yang sama dengan kesyirikan padahal kesyirikan merupakan kekafiran?,
jawabannya adalah hanyalah durhaka kepada
orangtua dimasukkan dalam barisan kesyirikan dalam rangka mengagungkan kedua orangtua dan sebagai penekanan dan pengerasan terhadap anak yang durhaka, atau dikatakan bahwa dosa besar yang paling besar yang berkaitan dengan hak Allah adalah kesyirikan dan dosa besar yang paling besar yang berkaitan dengan hak manusia adalah durhaka kepada orangtua”
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺛﻼﺛﺔ ﻻ ﻳﻨﻈﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺍﻟﻌﺎﻕ ﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻪ ﻭﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺍﻟﻤﺘﺮﺟﻠﺔ ﻭﺍﻟﺪﻳﻮﺙ ﻭﺛﻼﺛﺔ ﻻ ﻳﺪﺧﻠﻮﻥ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﺍﻟﻌﺎﻕ ﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻪ ﻭﺍﻟﻤﺪﻣﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺨﻤﺮ ﻭﺍﻟﻤﻨﺎﻥ ﺑﻤﺎ ﺃﻋﻄﻰ
Dari Ibnu Umar , ia berkata, “Rasulullah bersabda
((Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat
mereka pada hari kiamat yaitu orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, wanita yang meniru-niru pria dan Ad-Dayyuts (yaitu orang yang membiarkan kemungkaran di keluarganya), dan tiga golongan yang tidak akan masuk surga, orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, pecandu khomr, dan orang yang menyebut-nyebutkan pemberiannya (sehingga menyakiti orang yang diberi))”[ HR An-Nasai 5/80 no 2562 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah 2/284]

Membuat menangis orang tua juga terhitung sebagaa perbuatan durhaka, tangisan mereka berarti terkoyaknya hati,oleh polah tingkah sang anak. Ibnu ‘Umar menegaskan: “Tangisan kedua orang tuatermasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari, Adabul Mufrod hlm 31. Lihat Silsilah Al Ahaadits Ash Shohihah karya Syeikh Al Albani, 2.898)

Juga meneladani rosul, tidak hanya diingatkan setahun sekali, tapi itu terus menerus setiap hari disertai hati penuh iman dan berharap ridho allah. tidak melakukan cara tertentu yang justru melecehkan nabi, ketika sesuatu ibadah yang tidak dicontohkan anda lakukan dan yakini, maka ini pelecehan pada nabi, anda sama saja menuduh nabi tidak sempurna ajarannya. padahal ajarannya telah sempurna dan allah telah menetapkan.

Firman Allah Azza wa Jalla :
ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺃَﻛْﻤَﻠْﺖ ﻟَﻜُﻢْ ﺩِﻳﻨَﻜُﻢْ ﻭَ ﺃَﺗﻤَﻤْﺖ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻧِﻌْﻤَﺘﻰ ﻭَ ﺭَﺿِﻴﺖ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻻﺳﻠَﻢَ ﺩِﻳﻨﺎ
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku,dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.” [Al-Maa-idah: 3].

Ibnu Majisyun berkata : “Aku mendengar Imam malikberkata: “Barang siapa yang membuat bid’ah dalamislam dan melihatnya sebagai suatu kebaikan, maka Sesungguhnya dia telah menuduh bahwa NabiMuhammad rtelah berkhianat, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman Dalam Al-qur’an, “pada hari ini telah aku sempurnakan bagimuagamamu.” Maka apa yang pada hari itu tidak termasuksebagai agama maka pada hari inipun bukan termasuk Agama.” ( Asy-syatibi dalam Al-I’tisam).

Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhu berkata:
ﻛُﻞُّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔٌ ﻭَﺇِﻥْ ﺭَﺁﻫَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺣَﺴَﻨَﺔً .
“Setiap bid’ah  adalah sesat, meskipun manusia menganggap baik.”

Semisal dengan itu, peringatan isro mikroj, tahun baru hijriyah / suronan, peringatan kematian, kelahiran, dan lainnya.

Sehingga cara beragama yang baik itu yang disyariatkan, penuh iman, sabar, istiqomah, bukan sekedar peringatan seremonial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar