Sabtu, 11 April 2020

Kultwit istiwa Allah

Surat untuk saudara ku terkait kaidah ambillah baiknya buang buruknya

Timbanglah berbagai pendapat dengan kedekatan mereka pada kebenaran, sedangkan ukuran kebenaran dengan dalil shahih Al Qur'an dan Sunnah serta pemahaman salaf

Kenapa salaf? Karena syarat masuk surga, Dalil Hadits irbadh bin sariyah tentang wasiat perpisahan nabi shollallohu'alaihiwasallam 73 golongan, wajib mengikuti manhaj salaf

Umumnya berupa keshahihan aqidah sebagai Ushul pokok dalam agama, sebab ada juga furu perkara cabang, semua bidang baik aqidah atau ibadah

Itulah sebabnya tidak ada pembatasan Pembagian aqidah itu ushul, ibadah itu furu seperti kata Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu Qoyyim, ibadah pun ada Ushul misalnya sholat, juga zakat

Kata nabi shollallohu'alaihiwasallam pembeda kafir atau tidak adalah sholat, aqidah bisa saja furu seperti khilaf diantara ulama dahulu siapa yang lebih utama Utsman atau ali, apakah rosulullah shollallohu'alaihiwasallam melihat Allah tatkala isro

Lalu patokan apa sebagai ukuran? Pemahaman atau manhaj juga Ushul aqidah, salaf karena masuk surga wajib salaf, dan tidak mungkin mengikuti salaf kalau aqidah tidak mengikuti salaf

Contoh aqidah yang tidak ikut salaf, enggan beriman istiwa Allah diatas arya, bahkan menuduh butuh tempat dan arah, ini ga nyambung dan salah paham

Salaf dahulu, istri nabi shollallohu'alaihiwasallam zainab mengatakan aku dinikahkan Allah yang diatas langit ketujuh

Lalu siapa yang salah zainab kah? Atau pemilik aqidah batilkah? Habib riziq kah? Abdus shomad kah? Adi hidayat kah? Buya Yahya kah? Tengku Dzulqarnain kah? Atau lainnya

Jika antum mengatakan habib benar, atau abdus shomad benar, juga adi hidayat, Buya Yahya, benar dan mengkafirkan lainnya dan zainab salah maka sama saja menuduh rosulullah shollallohu'alaihiwasallam beristri kafir

Konsekwensi hal ini berat, Allah dan Rasul-Nya salah yang benar guru guru antum tadi itu, mengerikan bukan? Surga milik mereka atau milik Allah?

Itulah sebabnya mencari guru agama harus pilih pilih, jangan ambil baiknya buang buruknya sebab antum tidak tahu mana yang baik sesuai aqidah islam atau buruk, karena kita hampir tidak tahu banyak

Karena bodoh maka masih tidak bisa membedakan mana baik mana buruk, mana yang bisa bawa ke neraka, Sedang tidak mengikuti salaf bisa membawa ke neraka

Jika guru antum pintar hafal al Qur'an sampai letak dan nomor nomornya itu juga bukan jaminan kebenaran, yang penting aqidahbya sesuai salaf atau bukan, jika tidak lebih baik tinggalkan

Saya punya tips memilih guru saya rangkum dari dalil shahih, ambillah guru dari Madinah? Atau guru yang punya sanad ilmu dari Madinah atau sekitar madinah? Kenapa

1 kata nabi, إنَّ الإِيْماَنَ لَيَأْزِرُ إِلَى الْمَدِيْنَةِ كَمَا تأْزِرُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا Sesungguhnya iman akan kembali ke kota Madinah sebagaimana ular kembali kelubang atau sarangnya. [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]

Maksudnya dari Madinah itu islam Suci murni, tidak seperti kota lain yang banyak tercampur ilmu luar islam seperti ilmu kalam, sebab setelah rosulullah shollallohu'alaihiwasallam wafat islam tersebar

Ke negeri negeri jauh seperti syam kufah basrah mesir dll disana banyak tercampur dengan paham luar apalagi setelah khilafah umawiyah runtuh lalu berganti abbasiyah banyak terjemahan ilmu yunani masuk

Masuknya ilmu ini banyak mencampuri ilmu islam Suci murni dari Madinah menjadi ilmu filsafat islam, sehingga banyak pemikiran sesat muncul seperti Jahmiyyah mu'tazilah sebelumnya ada khowarij dan murjiah pada zaman ustman dan ali

Kata nabi shollallohu'alaihiwasallam, setelah kematian Umar bin Khotob akan muncul banyak fitnah, kematian Umar sebagai pintunya, sungguh benar perkataan nabi sebab dari wahyu

Makasih islam Suci murni itu dari Madinah maka ambillah ilmu lulusan Madinah, umumnya mereka aqidahnya salimah, jangan salah paham, umumnya ya

2 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengisahkan perkataan Dajjal. فَلَا أَدَعُ قَرْيَةً إِلاَّ هَبََطْتَهَا فِيْ أَرْبَعييْنَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَ طَيِّبَةٍ “(Dajjal mengatakan) : Tidaklah aku membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat puluh malam, selain Mekkah dan Thaibah (Madinah)” [HR. Muslim]

Maksudnya dalam hal pemikiran penduduk Madinah lebih selamat dari aqidah yang menyimpang

3 Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: الْمَدِينَةُ حَرَمٌ مَا بَيْنَ عَيْرٍ إِلَى ثَوْرٍ، فَمَنْ أَحْدَثَ فِيهَا حَدَثًا، أَوْ آوَى مُحْدِثًا، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لَا يَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفًا وَلا عَدْلا

(Wilayah) haram kota Madinah yaitu wilayah yang terletak antara wilayah ‘Airin dan Tsaur. Barangsiapa yang membuat perkara baru (kebid’ahan) atau melindungi pelaku kebi’ahan maka dia akan mendapatkan laknat dari Allâh, Malaikat dan seluruh manusia.

Allâh Azza wa Jalla tidak akan menerima darinya ash-sharf dan ‘adl [HR. Al- Bukhâri dan Muslim]

Maksudnya kebidahan terjaga di Madinah, Madinah di lindungi Allah dari kebidahan dan selain Madinah maka tidak dijamin Allah termasuk mesir, sudan, tunis dll

4 Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: الْمَدِيْنَةُ خَيْرٌ لَهُمْ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ Kota Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahui

Artinya ilmu dari Madinah lebih baik dari ilmu islami yang diperoleh dari tempat tempat yang lain

Makanya kaidah ambil baik dan buang buruk tidak bisa diterapkan sembarang orang, awam lebih baik ambil ilmu dari guru bersanad Madinah, pemahaman mereka umumnya selamat

Ini terbukti dalam masalah sifat allah istiwa, habib riziq abdusshomad adi hidayat Buya Yahya tengku Dzulqarnain terjatuh dalam kedalam kesalahan fatal dalam hal ini

Kami ingatkan karena sepi dari pengingkaran sebab kami merasa bisa sebagai amalan shalih kami sebelum kami dipanggil Allah lalu ditanya

Kenapa kemungkaran lalu kamu diam saja padahal kamu paham dan bisa kamu sampaikan dan ingatkan saudaramu.

Semoga dipahami. Hadanallah waiyyaakum



Tidak ada komentar:

Posting Komentar