Sabtu, 11 April 2020

Salah paham jamaah asalnya sarana sosial yang boleh


Adanya berbagai Jamaah yang ada bisa menimbulkan kebaikan juga keburukan antara lain fanatik Hizzbiyyah karena itu para ulama berfatwa agar meninggalkan berkelompok kelompok, berjamaah jamaah karena akan membawa kefanatikan, kata Allah ta'ala jangan berpecah belah.
Sedang jamaah jamaah yang ada bisa membawa perpecahan
dalam sebuah riwayat dikatakan berbangga bangga  terhadap kelompok atau jamaah bisa membuahkan kefanatikan sedang fanatik itu membawa pada Hizzbiyyah, mengajak al wal baro secara ngawur tidak mengikuti pemahaman salaf, maka ia dicela.
Alangkah ngerinya jika satu jamaah berfatwa telah dibaiat seorang lelaki lalu mewajibkan kaum muslimin berbaiat, jika tidak dikafirkan lalu dibunuh halal darahnya, juga keluarganya, istrinya, anaknya.
Padahal ada jamaah lain sebelumnya yang juga membaiat seorang imam, ldii, juga sebagian pecahan ikhwanul muslimin, ji, nii wajib berwala wal baro, wajib infaq ke anggota jika tidak dosa dll
لا حول ولا قوة الا بالله
Salaf / Salafiyah bukan gerakan atau jamaah, tapi manhaj beragama yang diperintahkan Allah ta'ala, diperintahkan rosulullah shollallohu'alaihiwasallam
sedang salafi nisbah pada salaf, mengikatkan diri dengan salaf dalam bahasa arab
Kata Syeikh Utsaimin atau siapa dalam sebuah fatwa jika fanatik terhadap seorang Syeikh saja maka bisa terjatuh pada Hizzbiyyah, maka ini patut menjadi renungan bagi komunitas komunitas yang ada.
Pada Hakikatnya mereka mereka ini sarana dalam sosial masyarakat islam, im jt hti bahkan nu md dst namun pada sebagian orang terjatuh pada fanatik Hizzbiyyah sehingga terjadi perpecahan dan permusuhan sehingga dicela
Lamunanku ketika ga bisa tidur
Medoho, Masa lockdown 7 april 2020. 0700 am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar