Sabtu, 12 Desember 2020

Meluruskan dan membantah syubhat Asya’iroh 2

 Meluruskan dan membantah syubhat Asya’iroh 2


Syubhat Asy'iroh, katanya Ibnu Abbas mentakwil lafadz "بأيد " (beberapa)  tangan dlm firman Alloh :


*والسماء بنيناها بأيد*

dgn makna : " *Dengan kekuatan*


اول ابن عباس  قوله تعالى : *والسماء بنيناها بأيد* :   بايد اى بقوة.


(الاسماء و الصفات. ٢٥٣ .الكردى ، تفسير القرطبي (52/17)


Jawaban. 


Lagi lagi ini adalah syubhat jadul yang dipakai Bisy Al Marisi gembong Mutazilah Jahmiyah untuk sesuai hawa nafsunya membolehkan mentakwil sifat Allâh ta'ala.


Nampaknya Bisyr Al Marisy Marisi yang dahulu dikafirkan para ulama sekarang sebagai idola kaum Asya’iroh dalam berdalil, Subhanallah. Semoga saya salah, juga karena ketidaktahuan mereka.


Juga ini syubhat Abul Hasan al-Asy’ari tatkala masih mu'tazilah sehingga beliau ruju ke manhaj salaf lalu membantah sendiri syubhat lama, kita bahas selanjutnya. 


Istilah "الأيد beberapa tangan" di sini bukanlah bentuk jamak dari يد tangan, melainkan asalnya adalah أيد = "bantuan."


Ibn Manzur berkata dalam Al-Lisan bab أيد = "Bantuan" :

أيد: الأَيْدُ، والآدُ ، 

Maka jamaknya = kekuatan, berkata Ali rodhiyallohu anhu dalam khutbahnya : 

وأَمسكها من أَن تـمور بأَيدِه ، أَي بقوّته، وقوله عز وجل: (واذكر عبدنا داود ذا الأَيْد) ص/17، أَي: ذا القوة.... 

dan Dia menahannya agar tidak melewati dengan bantuannya, yaitu, dengan kekuatannya, 


Allah Ta’ala juga berfirman 

(واذكر عبدنا داود ذا الأَيْد) 

 (Dan ingatlah hamba kami David dengan kekuatannya)  QS shod 17, maknanya : yang mempunyai kekuatan. Dan memberi bantuan dalam hal ini. 


Abu Zaid berkata : آد يَئِيد أَيْداً 

Jika semakin kuat 

والتأْيـيد: مصدر أَيَّدته ، أَي قوّيته،

Artinya kekuatan. Seperti firman Allah ta’ala : 

(إِذ أَيدتك بروح القدس) المائدة110، وقرىء: (إِذ آيَدْتُك) أَي قوّيتك) اهـ. [لسان العرب / مادة "أيد"].

(Tatkala membantumu dengan Ruhul Qudus) QS al maidah 110, dan dibaca (إِذ آيَدْتُك) artinya dengan bantuanmu [Lisan al-Arab / artikel "أيد"].


Dan pemilik Mukhtar As-Sahhah berkata dalam bab “Tangan”: (Allah berfirman: (Dan kami telah membangun langit dengan kekuatan kami) QS Al-Dharriyat 47, aku berkata: firman Allah (بِأَيْد), 

artinya: وهو مصدر آد يئيد ، إذا قوي،

dan itu bukan jamak dari sebuah tangan yang akan disebutkan di sini, tapi tempat pembahasannya di bab huruf د dal. 


Al-Azhari juga telah menetapkan ayat ini الأيد, yang berarti المصدر, dan saya tidak tahu satupun dari para imam ahli bahasa atau tafsir yang mengikuti apa yang dikatakan Al-Jawhari, bahwa itu adalah jamak dari tangan.  [Mukhtar As-Sahah / bab tentang "tanganku يدي"].


Imam mereka, Abu al-Hasan al-Ash'ari, menjawab pendalilan  ini ketika dia berkata dalam "Al-Ibanah" dalam membantah Jahmiyya dan Mu'tazilah yang memalingkan makna sifat tangan Allah ta'ala : 


(soal : orang sakit yang bernyakit terhadap firman Allah ta’ala 

(والسماء بنيناها بأيد) الذاريات47، قالوا: الأيد القوة،

(Dan kami telah membangun langit dengan al ayd) QS Al-Dharriyat 47, mereka berkata: ايد adalah kekuatan,


jadi jawabannya harus: (dengan tanganku) hal 75, artinya dengan kekuatan kami ?


Jawaban : Penafsiran ini rusak dalam beberapa sisi :


Pertama : kata "أيد" bukanlah jamak dari tangan;  Karena bentuk jamak “يد tangan” adalah أيدي tangan, 


dan bentuk jamak dari “أيد” adalah أيادي

yang bermakna nikmat.


 Sebaliknya, firman Allah ta’ala : 

(لما خلقت بيدي)

(Ketika itu diciptakan dengan tanganku sendiri), hal. 75, lalu membatalkan makna : (بيدي) hal. 75, harusnya makna ayat (Kami menciptakan dengan tangan)) selesai. [Al-Ibanah Al-Ashari (hlm. 108)].


Dan Ibn Khuzaymah berkata dalam Tauhid: (Dan Jahmiyyah menduga Arti firman Allah menciptakan Adam dengan tangan-Nya, artinya dengan kekuatan-Nya, 

jadi dia duga bahwa tangan adalah kekuatan, dan ini juga dari pengalihan makna (takwil) KARENA KEBODOHAN MEREKA DALAM BAHASA ARAB, 


dan kekuatan disebut الأيد dalam bahasa Arab, bukan اليد.  Dia tidak bisa membedakan antara الأيد dan اليد; itu karena pendidikan , dan mengikuti kitab (para ulama sebelumnya): membutuhkan pengarahan dan penelitian.)  [Al-Tauhid (hlm. 87)] ...


Bacaan lainnya 


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/12/meluruskan-dan-membantah-syubhat_45.html


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/12/meluruskan-dan-membantah-syubhat_12.html


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/12/meluruskan-dan-membantah-syubhat.html


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/12/meluruskan-dan-membantah-syubhat_15.html


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/12/meluruskan-dan-membantah-syubhat_53.html


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/11/tersingkirnya-peran-ulama-syafiiyah.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar