Sabtu, 12 Desember 2020

Meluruskan dan membantah syubhat Asya’iroh 3

 

Meluruskan dan membantah syubhat Asya’iroh 3

Syubhat Asy'iroh, katanya Ibnu Abbas mentakwil lafadz 'wajah' dlm firman Alloh :
*ويبقى وجه ربك ذو الجلا و الاكرام*

Beliau berkata : "Wajah adlh pengibaratan dr (dzat) Alloh".

(Al Qurtuby 17/165)

اول ابن عباس رضى الله عنه للفظ الوجه فى قوله تعالى (ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرام ) قال رضى الله عنه : " الوجه عبارة عنه"

القرطبى ١٧ /١٦٥)

Jawaban.

Lagi lagi ini adalah syubhat jadul yang dipakai Bisy Al Marisi gembong Mutazilah Jahmiyah untuk sesuai hawa nafsunya membolehkan mentakwil sifat Allâh ta'ala.

Bahwa apa yang disebutkan Al-Qurtubi tidak ada asalnya dari Ibnu Abbas, rodhiyallohu anhu.

Riwayat yang kuat Ibnu Abbas,  menetapkan sifat wajah Allah ta'ala, karenanya Ibnu Abbas  berkata dalam menafsirkan firman Allah yang lain :
(للذين أحسنوا الحسنى وزيادة) يونس26: (الزيادة: النظر إلى وجه الله).
Artinya (Bagi orang orang yang berbuat kebaikan akan mendapat lebih banyak lagi) QS Yunus 26:
(tafsir Ibnu Abbas azziyadah artinya menatap wajah Allah)

[Riwayat Al-Lalikai (3/459) dan Al-Bayhaqi dalam asma wassifat (hal. 133)].

Ibnu Abbas juga berkata dalam dalam menafsirkan Firman Allah ta’ala :
(إلى ربها ناظرة) القيامة23: (نظرت إلى خالقها)
Artinya (Kepada Tuhannya melihat) QS al qiyamah 23:
(Tafsirnya : memandang pada Penciptanya.)

[Riwayat Al-Ajuri dalam Syariah (hal. 270), dan Al-Suyuti menghubungkan dalam riwayat Al-Durr Al-Manshoor dengan Ibn Al-Mundhir].

Kita ketahui riwayat yang kuat dalam perkara sifat Allah adalah menetapkannya, dan ini ijma kaum muslimin sejak sahabat rodhiyallohu anhum termasuk Ibnu Abbas didalamnya.

Al-Imam Al-Auzaa’i rahimahullah (wafat 157 H)
قال عالم عصره إمام أهل الشام الأوزاعي (ت ١٥٧) : كنا والتابعون متوافرون نقول أن الله تعالى فوق عرشه ونؤمن بما وردت به السُّنة من صفاته

Al-Auzaa’i berkata : “Ketika kami dahulu –dan para tabi’in masih banyak-kami berkata : Sesungguhnya Allah di atas arsyNya, dan kita beriman dengan sifat-sifatNya yang datang dalam sunnah” (Al-Asmaa’ was sifaat li Al-Baihaqi 2/304 no 865, Al-‘Uluw li Al-‘Aliy Al-‘Adziim li Adz-Dzahabi 2/940 no 334, dan sanadnya dinyatakan Jayyid (baik) oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari 13/406-407)

Ishaq bin Rahuwaih (wafat 238H) berkata :

قال الله تعالى {الرحمن على العرش استوى} إجماع أهل العلم أنه فوق العرش استوى ويعلم كل شيء في أسفل الأرض السابعة

“Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): ‘Ar Rahman ber-istiwa di atas Arsy’, ini adalah IJMA para ulama yaitu bahwa Allah ber-istiwa di atas Arsy, dan Allah mengetahui segala sesuatu hingga di bawah bumi yang ke tujuh” (Al ‘Uluw li ‘Aliyyil Ghaffar, no. 179).

Dinukil dari Ibnu Abdil Barr rohimahullah bahwa sahabat dan tabi'in telah ijma bahwa sesungguhnya mereka sepakat dalam maknanya yaitu tatkala membahas ayat ma'iyah

قوله تعالى : (وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ) الحديد/ 4 ، وقوله : (مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَى مِنْ ذَلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا) المجادلة/ 7 .

قالوا في معناها : (هو على العرش ، وعلمه في كل مكان) . " التمهيد " (7/138)

Para sahabat berkata :
Dialah Allah yang diatas arsy dan ilmu Nya ada di setiap tempat.

Ibnu Abdil Barr juga berkata :

أجمع أهل الفقه والآثار من جميع الأمصار أن أهل الكلام أهل بدع وزيغ، ولا يعدون عند الجميع في جميع الأمصار في طبقات العلماء، وإنما العلماء أهل الأثر والتفقه فيه

“Telah ijmak para ahli fikih dan hadits dari seluruh negeri bahwasanya ahlul kalam adalah ahlu bid’ah dan ahlu kesesatan, dan mereka seluruhnya tidak dianggap dalam jejeran para ulama. Para ulama hanyalah para ahli hadits dan fikih” (Jaami’ Bayaan al-‘Ilmi wa Fadlihi 2/195)

Sedang ilmu kalam inilah sumber pijakan kaum mu'tazilah, didalamnya Jahmiyah, kullabiyah, Asy'ariyah.



Bacaan lainnya 


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/12/meluruskan-dan-membantah-syubhat_45.html


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/12/meluruskan-dan-membantah-syubhat_12.html


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/12/meluruskan-dan-membantah-syubhat.html


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/12/meluruskan-dan-membantah-syubhat_15.html


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/12/meluruskan-dan-membantah-syubhat_53.html


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/11/tersingkirnya-peran-ulama-syafiiyah.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar