Sabtu, 12 Desember 2020

Meluruskan dan membantah syubhat Asya’iroh 5

 Meluruskan dan membantah syubhat Asya’iroh 5


Syubhat Asya'iroh, katanya Ibnu Abbas mentakwil sifat 2 mata dengan pengawasan 


Jawabannya adalah:

 Pertama: Bahwa riwayat ini tidak terbukti dari Ibnu Abbas rodhiyallohu anhu, karenanya Al-Baghawi menyebutkan tanpa sanad. 


Dan yang shahih bahwa Ibnu Abbas berkata : 

(واصنع الفلك بأعيننا) هود37: بعين الله .

(Dan buatlah bahtera dengan pengawasan mata kami) QS Hud 37: "Dengan mata Allah" [HR. Ibn Abi Hatim (6/2026), Ibn Jarir thobary (12/34) dan Al-Bayhaqi dalam asma wassifat (hlm. 396)].


Dan Atho' berkata: dari Ibn Abbas dalam ucapannya, Allah ta'ala berfirman 

(تجري بأعيننا) القمر14، قال: أشار بيده إلى عينيه .

 (Itu berjalan dengan mata kita) QS Qomar 14, 

dia berkata: 'Dia menunjuk dengan tangan ke matanya.'' [HR Al-Laliqoi (3/411)]


Ini adalah pernyataan yang jelas dari beliau dalam penetapan sifat 2 mata Allah ta'ala.


Hal ini juga makruf diketahui dari para salaf, dibuktikan pada dari riwayat Abu Imran al-Juni, Qatadah, Mutrif, Khalid bin Ma'dan, Abu Nuhayk, dan lainnya.


Kedua: Bahwa Atsar ini - dengan asumsi bahwa itu adalah itsbat penetapan - bukan takwil apapun, melainkan dari التفسير باللازم penjelasan yang diperlukan, karena diketahui bahwa Allah ta'ala maha melihat dan memperhatikan apa yang dibuat Nuh, alaihissalam, dan apa yang kaumnya lakukan dengan melawannya, jadi dia berkata kepadanya kabar gembira bahwa : Kamu (nuh) berada di bawah pengawasan kami Dan, dalam perlindungan kami, jangan takut, dan ini bukan dari takwil 2 mata, atau dari perubahan kata dari dzahirnya.


Namun tafsir yang mereka klaim benar jika tidak ditetapkan oleh Allah ta'ala sendiri. 


Diketahui oleh setiap orang berakal bahwa Nuh, alaihissalam, tidak di mata Allah ta'ala, karena Allah bukanlah tempat makhluk, Maha Kuasa Allah dari hal itu, tetapi yang dimaksud adalah perlindungan dan pengawasan.

Bahkan itsbat yang lazim adalah cabang dari itsbat yang dilazimkan, sebagaimana seorang yang berkata dalam Firman Allah ta’ala :

(إنني معكما أسمع وأرى) طه46

 (Aku mendengar dan melihat bersamamu) QS Thaha 46, artinya adalah Kamu dalam perlindungan dan perawatanku, itu akan benar, dan ini bukan takwil dari ar-ru'yah dan assama, melainkan itu adalah ketetapan bagi keduanya untuk menetapkan bahwa mereka perlu (tafsir lazim). 


Ad-Darimi dalam Bantahannya kepada Al-Marisy: Adapun tafsir Anda atas perkataan Ibnu Abbas, firman Allah : 

(فإنك بأعيننا) الطور 48، 

(Engkau ada di mata kami) QS Al-Tur 48, 

Jika shahih dari Ibnu Abbas maknanya : dalam pemeliharaan dan penjagaan kami, 

Jika shahih dari Ibnu Abbas maka maknanya adalah apa yang kami klaim, bukan apa yang Anda klaim.  


Dia berkata: menjaga dan mengawasi dengan mata kami, karena tidak diperbolehkan dalam kata-kata orang Arab untuk mensifati siapa pun dengan الكلاءة, untuk maksud النطر terkadang seorang diawasi karena tidak memiliki penglihatan, tapi tetap mempunyai mata. Maka inilah kata عين الله Maka pahamilah. [Rodd ala Al-Marisi (2/831)].


Abu al-Hasan al-Ash'ari menukil dalam maqolat islamiyyin , dan al-Ibana, ijma ahlusunnah untuk menetapkan 2 mata Allah Ta’ala, 


5 - وقال أهل السنة وأصحاب الحديث: ليس بجسم ولا يشبه الأشياء وأنه على العرش كما قال -عز وجل-: {الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى} [طه: 5] ولا نقدم بين يدي الله في القول بل نقول استوى بلا كيف وأنه نور كما قال تعالى: {اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ} [النور: 35] وأن له وجهاً كما قال الله: {وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ} [الرحمن: 27] وأن له يدين كما قال: {خَلَقْتُ بِيَدَيَّ} [ص: 75] وأن له عينين كما قال: {تَجْرِي بِأَعْيُنِنَا} [القمر: 14] وأنه يجيء يوم القيامة هو وملائكته كما قال: {وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفّاً صَفّاً} [الفجر: 22] وأنه ينزل إلى السماء الدنيا كما جاء في الحديث1 ولم يقولوا شيئاً إلا ما وجدوه في الكتاب أو جاءت به الرواية عن رسول الله صلى الله عليه وسلم.


5 Ahlusunnah dan ashabul hadits mereka berkata : bukanlah menyerupakan dengan tubuh (makhluk) dan tidak menyerupakan Dia dengan apapun, dan Dia diatas Arsy sebagaimana Firman Allah sendiri {Ar-Rahman istiwa diatas arsy} [Toha 5]

Kamis tidak ingin mendahului Allah dalam perkataan, bahkan kami katakan istiwa Allah tidak diketahui, bahwa Allah itu cahaya sebagaimana firman {Allah cahaya langit dan bumi}[An-Nur 35]

dan Dia memiliki wajah sebagaiman firman {Dan tetap kekal wajah tuhanmu} [Ar Rohman 27]

Dan Dia memiliki 2 tangan sebagaimana firman {Kuciptakan dengan kedua tanganku} [Shof 75]

Dan Dia memiliki 2 mata sebagaimana firman {yang berlayar dengan pengawasan mata kami} [Qomar 14]

Dan Dia datang bersama malaikat Nya pada hari kiamat sebagaimana firman {Dan Tuhanmu datang sambil malaikat berbaris} [Fajri 22]

Dan Dia turun di sepertiga malam sebagaimana dalam hadits, dan tidak berkata apapun kecuali bersandar pada Qur'an dan apa yang datang riwayat dari rosul shollallohu'alaihiwasallam.


(Maqalat Islamiyin, Abul Hasan Al-Asy’ari, bab pembahasan tempat) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar