KESALAHAN PEMBAHASAN AKIDAH DALAM SYARAH SHAHIH MUSLIM IMAM NAWAWI
Pada tulisan kami berapa waktu yang lalu, kami menyebutkan beberapa tulisan ulama sebagai bantahan ilmiyyah terhadap kesalahan akidah yang terjadi didalam kitab “Fathul Bari” karya besar al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani. Tentu bantahan ilmiyyah adalah perkara yang biasa terjadi, asal semua itu dilandasi oleh bukti-bukti yang kuat dalam agama kita, terutama dalam masalah akidah salaf yang lurus, dan tentunya kita mendapatkan manfaat yang besar dengan adanya kritikan-kritikan ilmiyyah ketika mempelajari Fathul Bari, karena sebagai “warning” jika ada kesalahan-kesalahan akidah yang terluput pada saat membahasnya.
Pada tulisan kali ini, saya akan membagikan informasi ringkas, terkait kitab yang banyak dijadikan rujukan dalam mempelajari Shahih Muslim, yaitu Syarah yang ditulis oleh Imam Nawawi (w. 676 H) dalam menjelaskan hadits-hadits Shahih Muslim. Kitabnya berjudul “al-Minhaaj Syarah Shahih Muslim ibnu al-Hajjaaj” atau kadang para ulama menyebutnya dengan Syarah Nawawi ‘alaa Shahih Muslim. Sebagaimana kitab “Fathul Bari” yang merupakan Syarah Shahih Bukhori, terdapat didalamnya beberapa kesalahan dalam permasalahan akidah, pun dengan Syarah Shahih Muslim karya Imam Nawawi, didalamnya terdapat beberapa kesalahan akidah. Kemudian bangkitlah ulama untuk menginformasikan kesalahan-kesalahan tersebut sebagai nasehat bagi umat Islam, sehingga tidak lantas mengikutinya dan tentu ini adalah hal biasa dalam rangka nasehat saling menasehati terhadap kesalahan yang terjadi, apalagi jika menyangkut masalah-masalah yang krusial, seperti dalam permasalahan akidah.
Salah satu ulama yang mengadakan penelitian kemudian menyajikannya kepada kita terkait pembahasan diatas adalah ulama yang tidak asing lagi dikalangan ahlus sunnah tanah air, yaitu Fadhilatus Syaikh Abu Ubaidah Masyhuur bin Hasan Alu Salman yang menulis sebuah kitab yang berjudul “ar-Ruduud wa at-Ta’qubaat ‘alaa maa waqo’a lil Imaami an-Nawawi fii Syarhi Shahih Muslim min at-Ta`wiil ash-Shifaat wa ghoirihaa min Masaail al-Muhimmaat”. Kitab ini dicetak oleh Daarul Hijrah, Saudi Arabia, sebanyak 368 halaman. Beliau menjelaskan dalam kitabnya bebepa pokok pembahasan terutama takwilan-takwilan yang dilakukan oleh Imam Nawawi terhadap nash-nash sifat, kemudian juga beberapa masalah akidah yang perlu diluruskan seperti “mencari berkah terhadap peninggalan-peninggalan orang-orang sholih”, kemudian asy-Syaikh Masyhur bin Hasan Ali Salman meluruskan kekeliruan ini dengan bukti dari dalil-dalil syar’iyyah dan qoul para ulama ahlus Sunnah.
Namun asy-Syaikh Masyhuur bin Hasan tidak hanya memberikan negative finding terhadap syarah Imam Nawawi terhadap Shahih Muslim, beliau juga mensounding kebaikan-kebaikan Imam Nawawi dalam memberantas bid’ah dan tahdzir keras beliau terhadap berbagai macam bid’ah yang beliau lihat terjadi pada masanya.
Ada sebuah kisah menarik yang disebutkan oleh asy-Syaikh Masyhur berkenaan alasan Imam Nawawi terjatuh dalam akidah yang menyelisihi Salaf dalam bab Sifat-Sifat Allah subhanahu wa ta’aalaa, dimana kemungkinannya Imam Nawawi terpengaruh oleh guru-gurunya yang punya pemahaman menyimpang tersebut. Namun menariknya, Imam Nawawi memiliki seorang murid, yang bernama ibnul ‘Athoor. Ibnul ‘Athoor ini bukanlah sembarangan murid, namun beliau bermulazamah dengan Imam Nawawi selama 6 tahun sampai gurunya, Imam Nawawi wafat. Beliau dijuluki sebagai “Mukhtashor Nawawi”, bahkan yang menunjukkan bahwa beliau murid spesialnya adalah Imam Nawawi mengizinkan Ibnul ‘Athoor ini mengoreksi kesalahan yang terjadi pada tulisan-tulisan Imam Nawawi. Dan yang menarik ibnul ‘Athoor dalam masalah Sifat-Sifat Allah malah berpegang dengan akidah salaf, sebagaimana beliau tuangkan dalam karyanya yang berjudul “al-I’tiqood al-Khoolish min asy-Syak wal Intiqood”.
Tentunya kitab asy-Syaikh Masyhur bin Salman ini dapat kita jadikan pelengkap dalam mempelajari Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi, sehingga faedah yang lengkap bisa kita dapatkan dalam mempelajari Shahih Muslim. Semoga Allah merahmati dan mengampuni Imam Nawawi dan para ulama ahlus sunnah lainnya serta kita semuanya, Aamin ya Robbal ‘Alamiin.
Kitabnya dapat didownload di :
Click to access rudud_nawawi2.PDF
Sumber Ikhwah media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar