Selasa, 18 Agustus 2020

Asya’iroh menempuh jalan yahudi

Asya’iroh menempuh jalan yahudi


Ngototnya Asya’iroh mentakwil sifat Allâh istawa استوي menjadi istaula استولى, mengingatkan kisah kaum yahudi yang juga Ngotot dalam keberanian mereka merubah ayat ayat Allâh.


Kita ketahui istaula استولى ini berasal dari pemahaman mu'tazilah yang dahulu disesatkan oleh ulama (bahkan oleh Asya’iroh sendiri), dan mu'tazilah mengambil dari nasrani. 


Kaum yahudi Ngotot dalam merubah ayat Allâh dan mengganti sesuai keinginan hawa nafsunya. Allah ta'ala berfirman 


وقولوا حطة (البقرة ٥٨)


Kaum yahudi lantas menggantinya dengan


وقولوا حنطة


Jika istawa diubah istaula dengan menambah huruf ل, maka yahudi حطة menambah huruf ن menjadi حنطة


Lalu Allâh ta'ala menurunkan firman Nya


فبدل الذين ظلموا قولا غير الذي قيل لهم (البقرة ٥٩)


Penulis lantas teringat ramalan nabi shollallohu'alaihiwasallam bahwa kelak umatnya akan pelan pelan mengikuti yahudi nasrani.


Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ

“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).


Hadanallah waiyyaakum 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar