Rabu, 25 November 2020

Debat Syafi'iyah Salafi vs Syafi'iyah Asy'ariyah, Al-Baihaqi vs Ibnush Shalah

 

Debat Syafi'iyah Salafi vs Syafi'iyah Asy'ariyah, Al-Baihaqi vs Ibnush Shalah

Kita ketahui aqidah imam sendiri Syafi'i beliau beraqidah salaf. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani asy-Syafi’i rahimahullah berkata:
وأخرج بن أبي حاتم في مناقب الشافعي عن يونس بن عبد الأعلى سمعت الشافعي يقول لله أسماء وصفات لا يسع أحدا ردها ومن خالف بعد ثبوت الحجة عليه فقد كفر واما قبل قيام الحجة فإنه يعذر بالجهل لأن علم ذلك لا يدرك بالعقل ولا الرؤية والفكر فنثبت هذه الصفات وننفي عنه التشبيه كما نفى عن نفسه فقال ليس كمثله شيء
“Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dalam ‘Manaqibusy Syafi’i’ dari Yunus bin Abdil A’la, ia berkata: “Aku mendengar asy-Syafi’i berkata: “Allah mempunyai nama-nama dan sifat-sifat yang mana tidak boleh seorang pun menolaknya. Barangsiapa menyelisihi setelah datangnya hujah atasnya, maka ia kafir. Adapun jika sebelum tegaknya hujah, maka ia diberikan udzur atas kebodohannya, karena ilmu tentang hal tersebut tidak bisa diperoleh dengan akal, observasi ataupun penalaran. Maka kita menetapkan sifat-sifat Allah ini dan menolak tamtsil (penyerupaan dengan makhluk) terhadap sifat-sifat itu, sebagaimana Allah menolak keserupaan diri-Nya dengan makhluk. Maka Allah berfirman: “Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah.” (Fathul Bari bi Syarh Shahihil Bukhari: 13/407).

Disebutkan pula di dalam kitab ‘Aqidatusy Syafi’i’ –karya al-Allamah asy-Syarif Muhammad bin Rasul al-Barzanji al-Husaini asy-Syafi’i (wafat tahun 1103 H) rahimahullah- tentang ucapan al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah:
وأؤمن بجميع ما جاءت به الأنبياء صلوات الله عليهم أجمعين ومن ذلك: أن لله أسماء وصفات جاء بها كتابه وأخبر بها نبيه – صلى الله عليه وسلم –وأن له تعالى وجهاً بقوله ” كل شيء هالك إلا وجهه ” …. وأنه يضحك من عبده المؤمن بقول النبي – صلى الله عليه وسلم – للذي قتل في سبيل الله ” إنه لقي الله وهو يضحك إليه ” وأن له يدين بقوله ” بل يداه مبسوطتان ” وأن له يميناً بقوله ” والسموات مطويات بيمينه “…. وأن له قدماً بقول النبي – صلى الله عليه وسلم -: ” حتى يضع الرب فيها قدمه ” يعني جهنم ..الخ
“Dan aku beriman dengan segala perkara yang dibawa oleh para nabi -semoga shalawat Allah tercurah atas mereka semua-. Di antaranya: bahwa Allah mempunyai nama-nama dan sifat-sifat yang terdapat dalam kitab-Nya dan yang diterangkan oleh Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam, dan bahwa Allah ta’ala mempunyai wajah sebagaimana firman-Nya: “Segala sesuatu akan musnah kecuali Wajah-Nya” (QS. Al-Qashash: 88)…. Dan bahwasanya Allah akan tertawa kepada hamba-Nya yang beriman sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang orang yang terbunuh di jalan Allah: “Sesungguhnya ia akan bertemu dengan Allah dan Allah tertawa kepadanya” (HR. Al-Bukhari: 2614, Muslim: 3504, an-Nasai: 3115), dan bahwa Allah itu mempunyai kedua tangan sebagaimana firman-Nya: “Bahkan kedua tangan-Nya terbentang” (QS. Al-Maidah: 64), dan bahwa Allah mempunyai tengan kanan sebagaimana firman-Nya: “Dan langit akan dilipat dengan tangan kanan-Nya” (QS. Az-Zumar: 67)…. Dan bahwa Allah itu mempunyai telapak kaki sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam: “Sehingga Rabb (Allah) meletakkan telapak kaki-Nya atasnya” yakni atas Jahannam (HR. Al-Bukhari: 4471, Muslim: 5082, Ahmad: 10676)…dst.” (Aqidatusy-Syafi’i: 89-90).
Maka merupakan kesalahan besar jika mengatakan bahwa al-Imam asy-Syafi’i itu bermadzhab Asy’ari. Ini karena al-Imam asy-Syafi’i (wafat tahun 204 H) hidup jauh sebelum kelahiran Abul Hasan al-Asy’ari (wafat tahun 324 H).

Aqidah salaf diwariskan ke murid murid beliau yang dekat dan pengikut sezaman sampai muncul syubhat Asy'ariyah.

Al-Imam Abu Bakar Ahmad bin Husain al-Baihaqi asy-Syafi’i (wafat tahun 458) rahimahullah adalah ulama besar di kalangan Syafi’iyah.
Al-Allamah Abul Ma’ali al-Juwaini (Imamul Haramain) menyatakan:
ما من فقيه شافعي إلا وللشافعي عليه منة إلا أبا بكر البيهقي، فإن المنة له على الشافعي لتصانيفه في نصرة مذهبه
“Tidak ada satu pun seorang ahli fikih yang bermadzhab Syafi’i, kecuali al-Imam asy-Syafi’i memberikan anugerah kepadanya, kecuali Abu Bakar al-Baihaqi, karena al-Baihaqi telah memberikan anugerah kepada al-Imam asy-Syafi’i di dalam karya tulisnya yang membela Madzhab Syafi’i.” (Siyar A’lamin Nubala’: 18/168).

Beliau termasuk ahlul hadits yang terpengaruh dengan ajaran ‘Asy’ariyah’ karena melakukan takwil terhadap sebagian sifat-sifat Allah ta’ala seperti tangan kanan-Nya. Beliau berkata:
فَيَكُونُ الْمَعْنَى فِي ذَلِكَ عَلَى تَأْوِيلِ قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ : وَالسَّمَوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ أَيْ قَدَّرْتُهُ عَلَى طَيِّهَا ، وَسُهُولَةُ الأَمْرِ فِي جَمْعِهَا
“Maka makna dalam perkara itu pada takwil firman Allah “Dan langit dilipat dengan tangan kanan-Nya”, maksudnya adalah bahwa Allah menguasai langit dengan melipatnya dan juga diartikan dengan mudahnya Allah mengumpulkan langit..dst.” (Al-Asma’ wash Shifat lil Baihaqi: 2/170).

Beliau juga berkata:
وقوله : {لأخذنا منه باليمين} أي بالقوة والقدرة ، أي : أخذنا قدرته وقوته
“Firman-Nya “Aku akan menghukumnya dengan tangan kanan” maksudnya adalah dengan kekuatan dan kekuasaan. Maksudnya adalah bahwa Kami mengambil kekuasaan dan kekuatannya.” (Al-Asma’ wash Shifat lil Baihaqi: 2/160).

Tanggapan:

Takwil yang dilakukan oleh al-Imam al-Baihaqi ini mendapatkan bantahan dari ulama Syafi’iyah lainnya. Di antaranya adalah al-Imam Abu Amr Ibnush Shalah asy-Syafi’i rahimahullah.

Beliau berkata:
وما للبيهقي فيه من تأويل وتخصيص فهو غلفة منه وذهول وفي كلام الشافعي في مواضع عدة ما يوضح بطلان تأويله..الخ
“Takwil dan pengkhususan terhadap sifat Allah yang dilakukan oleh al-Baihaqi adalah suatu kelalaian dan keluputan dari beliau. Di dalam ucapan asy-Syafi’i di beberapa tempat terdapat keterangan yang menunjukkan rusaknya takwil al-Baihaqi ini..dst.” (Adabul Mufti wal Mustafti: 1/116).


Bacaan Lainnya 


https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/11/ulama-syafiiyah-asyariyah-ternyata.html

https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/11/akhir-kehidupan-pengikut-asyariyah-yang.html

https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/11/sebelum-abbasiyah-runtuh-asyariyah.html

https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/11/debat-syafiiyah-wahabi-vs-syafiiyah.html

https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/11/penilaian-ibnus-subki-rohimahumullah.html

https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/11/dalil-lemah-asyariyah-dan-tuduhan-salah.html

https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/11/dahulu-manhaj-salaf-dikenal-dengan.html

https://maktabahabufateema.blogspot.com/2020/11/tersingkirnya-peran-ulama-syafiiyah.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar