Rabu, 25 November 2020

Hakikat ajaran sufi (tasawuf) itu mencela ajaran sahabat

 Hakikat ajaran sufi (tasawuf) itu mencela ajaran sahabat


Kaum sufi sesuai sunnah dikenal dengan mensucikan jiwa (tazkiyatun nufus), pengendalian diri dari godaan dunia (zuhud), semangat beribadah, senantiasa diawasi Allâh, semangat meniru para pembesar sahabat yang mempunyai Akhlaq pilihan, Sufi jenis ini yang dipuji para ulama. Sufi ini sesuai sunnah sehingga tidak dimaksud dalam judul tulisan. 


Ada juga ajaran sufi dalam amalan mereka dikenal membuat buat ajaran baru yang tidak dikenal sejak zaman sahabat, dibuat oleh guru guru tarekat, masing masing tarrkat mempunyai ciri khas beribadah ala tarekatnya, seperti bernyanyi, menari, menggoyang kepala, badan, berputar putar dsb.


Dalam aqidah, Sufi ini berkawan akrab dengan syiah rofidhoh yang mereka mengkafirkan para sahabat seakan mencela Allâh yang memuji sahabat, mengkafirkan istri istri nabi seakan mencela nabi mengawini wanita kafir, menuduh zina aisyah, melaknat para sahabat, mengubah al Qur'an dll sehingga para ulama sepakat ajaran syiah rofidhoh itu kafir. Namun Anehnya kaum sufi ini sama sekali tidak ikut tahdzir dan hajr kaum rofidhoh, bahkan mengikuti mereka dalam pemahaman aqidah, juga amalan.


Sufi ini hakikatnya juga mencela ajaran para sahabat mengikuti rofidhoh, ditambah keengganan mereka mempelajari sunnah dan atsar, menghalangi pengikutnya mempelajari sunnah dan atsar, dan mencelanya dengan ajaran dzohir, ajaran yang tampak luar saja tanpa isi.


Itulah kenapa mereka dalam perkara sifat Allâh, mereka mengejek wahabi sebagai penganut dzahiriyah, karena wahabi salafi memegang pendapat sahabat yang memahami sifat Allâh sesuai makna dzohir apa adanya tanpa takwil tahrif.


Dalam perkara hukuman mati tokoh mereka ibnu arobi yang mengatakan Allâh berada dalam jawab manusia (wihdatul wujud), tidak boleh dipahami makna dhohir, mereka mencela para ulama yang menghukum mati Ibnu arobi.


Juga dalam perkara siti jenar, mereka membenarkan siti jenar karena menolak memahami secara dzahir, mereka anggap siti jenar benar dan mencela wali songo yang menghukum siti jenar.


Semua rentetan penyimpangan kaum sufi ini berawal jauhnya mereka dari pemahaman sahabat sesuai sunnah, pemahaman yang dijamin benar oleh Allâh dan rosul Nya. Lalu mengikuti ajaran bid'ah dengan anggapan bahwa tu kan baik, sehingga akhirnya terjerumus dalam kesesatan yang dalam.


Allahul musta'an. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar