Rabu, 25 November 2020

Mujaddid

 Mujaddid


Dalam sebuah hadits yang shahih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا”

“Sesungguhnya Allah akan mengutus (menghadirkan) bagi umat ini (umat Islam) orang yang akan memperbaharui (urusan) agama mereka pada setiap akhir seratus tahun” (HR Abu Dawud Shahih) 


يقول الحافظ الذهبي رحمه الله :

" الذي أعتقده من الحديث أن لفظ ( مَن يُجَدِّدُ ) للجمع لا للمفرد " انتهى من " تاريخ الإسلام " (23/180)


Berkata al hafidz adz dzahabi rohimahullah : Menurut keyakinanku lafal hadits (orang yang memperbarui) itu untuk jamak bukan individu tunggal. Selesai (Taarikhul islam 23/180)


bisa jadi mujaddid itu terdiri dari beberapa orang mujaddid bukan hanya satu orang saja. 


ويقول ابن كثير رحمه الله :

" قال طائفة من العلماء : الصحيح أن الحديث يشمل كل فرد من آحاد العلماء من هذه الأعصار ممن يقوم بفرض الكفاية في أداء العلم عمن أدرك من السلف إلى من يدركه من الخلف ، كما جاء في الحديث من طرق مرسلةٍ وغير مرسلة ( يحمل هذا العلم من كل خلف عُدوله ، ينفون عنه تحريف الغالين وانتحال المبطلين ) وهذا موجود ولله الحمد والمنة إلى زماننا هذا ونحن في القرن الثامن " انتهى من "البداية والنهاية" (6/256)


Berkata Ibnu katsir rohimahullah : 

yakni segolongan para ulama, shahih bahwa hadits itu mencakup tiap individu dari masing masing ulama di zamannya, yang memiki kecukupan dalam penerapan ilmu dari kalangan pendahulu kepada orang yang mengetahui dari kalangan belakang (kholaf), sebagaimana dinyatakan dalam hadis mursal dan ghoiru mursal (“Ilmu ini akan dipikul orang-orang yang adil dari setiap generasi. Mereka menolak tahrif orang yang melewati batas, menolak intihaal ahli kebatilan dan ta’wil orang bodoh.”) 


dan ini ada dan alhamdulillah sampai saat ini kita berada di abad kedelapan. Selesai (Al bidayah wan Nihayah (6/256)


وقال الحافظ ابن حجر رحمه الله :

" لا يلزم أن يكون في رأس كل مائة سنة واحد فقط ، بل يكون الأمر فيه كما ذكر في الطائفة ( يعني قد تكون جماعة ) وهو متجه ، فإنَّ اجتماع الصفات المحتاج إلى تجديدها لا ينحصر في نوع من أنواع الخير ، ولا يلزم أن جميع خصال الخير كلها في شخص واحد ، إلا أن يُدَّعى ذلك في عمر بن عبد العزيز ، فإنه كان القائم بالأمر على رأس المائة الأولى باتصافه بجميع صفات الخير وتقدمه فيها ، ومن ثم أَطلَقَ أحمد أنهم كانوا يحملون الحديث عليه ، وأما من جاء بعده فالشافعي - وإن كان متصفا بالصفات الجميلة - إلا أنه لم يكن القائم بأمر الجهاد والحكم بالعدل ، فعلى هذا كل من كان متصفا بشيء من ذلك عند رأس المائة هو المراد ، سواء تعدد أم لا " انتهى من "فتح الباري" (13/295)


Berkata Ibnu Hajar al-Asqolani rahimahullah : 

Tidak harus tiap seratus tahun itu satu orang, bahkan bisa jadi dalam perkara ini adalah segolongan ulama, yakni mungkin banyak ulama, Ini adalah vektor (spesial), terkumpulnya kualitas-ilmu yang diperlukan menjadi tidak terbatas pada satu macam kebaikan pada diri 1 orang 

dan tidak harus terkumpul semua kualitas kebaikan dalam satu orang, 


Kecuali jika menunjuk itu adalah umar bin Abdul Aziz, beliau memang layak memegang urusan pada 100 tahun awal islam, menggambarkan semua kualitas kebaikan dan memajukannya. 


Dan kemudian Imam Ahmad menyebut bahwa mereka membawa hadis tentangnya, dan bagi mereka yang datang setelahnya adalah asy-Syafi'i  karena dia digambarkan secara indah - meski dia tidak bertanggung jawab atas perintah jihad dan putusan dengan keadilan, jadi siapa pun yang setara dalam kurun 100 tahun maka ia yang dimaksud, apakah jumlah kelipatan atau tidak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar